ILMU PELET SEMAR KUNING
Berawal dari ikut-ikutan ajakan teman sekampung,ketika masih duduk di bangku kelas 2 SMA,penulis di ajak berguru kepada Sesepuh yang di kenal memiliki ilmu banyak ilmu pelet aliran kejawen(jawa kuno).ppada saat itu penulis masuk peserta yang masih paling kecil di antara kawan dan peserta lainya.dan belum paham apa yang di maksud dengan ilmu.intinya,,karena di ajak teman untuk tirakat,ya ikut saja.ilmu yang pertama kami pelajari adalah pada tahap ilmu jaga diri,kemudian,,pada tahap belajar yang kedua,ilmu itu di sebut ilmu pelet semar kuning.Konon,kata teman-teman penulis,ilmu tersebut sabgat dasyat untuk memikat atau memelet lawan jenis.
Pada saat ilmu kedua penulis tirakati,jujur saja,penulis belum kenal yang namanya urusan asmara,kerena sejak kecil hobi menulis dan membaca buku.untuk semar kuning itu,penulis di suruh puasa plus melek,mulai kamis pagi hingga jumat pagi.
Saat ikut-ikutan tirakat itu,niat penulis hanya senang bisa berkumpul bersama teman dan bergadang bersama.namun,sekenario alam brubah ketika pagi hari setelah malamnya menyelesaikan tirakat salah satu teman sekolah memprovokasi agar penulis mau mencoba ilmu pelet tersebut.sasaran uji coba itu di pilihkan teman satu kelas anak pindahan dari sekolah lain.
Sebatas untuk mencoba ilmu,tanpa ada keinginan untuk mencarinya,penulis meminta teman satu bangku untuk menjadi saksi.saat itu,posisi penulis duduk di bangku deretan kiri nomer dua dari depan.sedangkan anak pindahan baru berada di bangku barisan kanan dan duduk di barisan paling depan.
Sebelum mantra penulis baca,penulis meminta teman sebangku jadi saksi dalam uji coba ini.penulis menundukan kepala,baca mantra smbil membayangkan wajah korban seakan berbisik di telinganya yang mantranya sebgai berikut.aji semar kuning versi jawa kuno
Home » ilmu pelet semar kuning » SEJARAH KUNO » ILMU PELET SEMAR KUNING
ILMU PELET SEMAR KUNING
Berawal dari ikut-ikutan ajakan teman sekampung,ketika masih duduk di bangku kelas 2 SMA,penulis di ajak berguru kepada Sesepuh yang di kenal memiliki ilmu banyak ilmu pelet aliran kejawen(jawa kuno).ppada saat itu penulis masuk peserta yang masih paling kecil di antara kawan dan peserta lainya.dan belum paham apa yang di maksud dengan ilmu.intinya,,karena di ajak teman untuk tirakat,ya ikut saja.ilmu yang pertama kami pelajari adalah pada tahap ilmu jaga diri,kemudian,,pada tahap belajar yang kedua,ilmu itu di sebut ilmu pelet semar kuning.
Konon,kata teman-teman penulis,ilmu tersebut sabgat dasyat untuk memikat atau memelet lawan jenis.
Pada saat ilmu kedua penulis tirakati,jujur saja,penulis belum kenal yang namanya urusan asmara,kerena sejak kecil hobi menulis dan membaca buku.untuk semar kuning itu,penulis di suruh puasa plus melek,mulai kamis pagi hingga jumat pagi.
Saat ikut-ikutan tirakat itu,niat penulis hanya senang bisa berkumpul bersama teman dan bergadang bersama.namun,sekenario alam brubah ketika pagi hari setelah malamnya menyelesaikan tirakat salah satu teman sekolah memprovokasi agar penulis mau mencoba ilmu pelet tersebut.sasaran uji coba itu di pilihkan teman satu kelas anak pindahan dari sekolah lain.
Sebatas untuk mencoba ilmu,tanpa ada keinginan untuk mencarinya,penulis meminta teman satu bangku untuk menjadi saksi.saat itu,posisi penulis duduk di bangku deretan kiri nomer dua dari depan.sedangkan anak pindahan baru berada di bangku barisan kanan dan duduk di barisan paling depan.
Sebelum mantra penulis baca,penulis meminta teman sebangku jadi saksi dalam uji coba ini.penulis menundukan kepala,baca mantra smbil membayangkan wajah korban seakan berbisik di telinganya yang mantranya sebgai berikut.aji semar kuning versi jawa kuno
"INGSUN AMETIK AJIKU SI SEMAR KUNING,SUNGSUNG WUYANG-WUYUNGAN,TETESING ANGIN,TETESING EMBUN,NAGISA SI JABANG BAYINE SI( nama korban) s/d SONGKO KERSANING ALLAH."
Begitu 3 kali mantra penulis bacakan,spontan anak baru itu tidak lagi memperhatikan guru yang sedang mengajar di depan kelas.arah pandanganya miring ke kiri terus menerus,menghadap arah kursi penulis.matanya terus menatap,dan itu berlangsung hingga jam istirahat.ketika ilmu pelet itu tanpa berpegaruh,penulis merasa ketakutan,tetapi teman yang memprovokasi itu malah ketawa.di antara teman yang memprovokasi itu,ada juga yang ikut tirakat malam itu.dia juga menguji coba kepada sasaran lain,tetapi bellum berhasil.
tentang anak baru uji coba pelet itu,selanjutnya dalam waktu 10 hari setiap pulang sekolah selalu mampir ke rumah penulis,dengan alasan meminjam buku.dan setelah itu penulis tidak mendengar kabarnya lagi.cuma iseng-iseng tes ilmu.dan sasaranpun tidak penulis cintai.hanya sekedar uji coba.jika di antra pembaca berminat belajar aji pelet semar kuning versi kejawen.bisa meminta ijasah langsung kepada Guru besar penulis.
