KHODAM TUAH KERIS

 

 KHODAM TUAH KERIS

Keris sengaja dibuat oleh empunya dengan kegaiban di dalamnya, dibuat
khusus sesuai karakteristik kehidupan si pemesan, seperti untuk
perlindungan / keselamatan, kesaktian, kekuasaan, kepangkatan dan
wibawa, atau rejeki (dagang / tani). Dengan demikian kegaiban itu
merupakan ciri / karakteristik khusus dari sebuah keris. Kegaiban
inilah yang membedakan keris dengan benda-benda dan senjata jenis
lain.

Kegaiban atau Tuah Keris, diakui atau tidak, selain karena bentuk
kerisnya yang unik, adalah sesuatu yang diharapkan oleh si pemilik
keris dan menjadi pendorong mereka untuk memiliki / menyimpan keris.
Kekuatan gaib dan tuah masing-masing keris bervariasi tergantung pada
kekuatan gaib keris di dalamnya, ada tidaknya kegaiban / wahyu pada
diri pemiliknya dan kesempurnaan penyatuan kebatinan antara kerisnya
dengan si pemilik.

Secara teknis kasat mata, pemerhati keris biasanya menilai jenis tuah
sebuah keris dengan memperhatikan bentuk keris (dapur keris) dan
gambar pamor keris (corak / motif berwarna abu keputihan atau gambar
lain pada badan keris). Itu adalah cara yang umum dilakukan orang pada
jaman sekarang.

Cara ini didasari pada pendapat bahwa pada umumnya keris dibuat dengan
mengikuti pakem / aturan dasar yang berlaku, walaupun pada saat keris
itu dibuat, ada saja keris yang tidak sesuai dengan pakem pembuatan
keris pada jamannya. Itu terjadi pada beberapa keris yang mempunyai
bentuk dapur atau pamor yang berbeda dan dianggap baru pada jamannya.
Namun pada masa sekarang, para pemerhati keris sudah mengerti
variasinya dan bisa mempelajari polanya. Pengetahuan tentang dapur dan
pamor keris bisa dipelajari dari membaca buku-buku tentang keris yang
banyak dijual di toko-toko buku atau membaca tulisannya di internet.

Walaupun cara yang umum untuk menilai / mengetahui tuah keris
dilakukan dengan teknik seperti tersebut di atas, namun hasil
penilaian mereka tentang tuah dari suatu keris seringkali tidak
sejalan antara pendapat seseorang dengan seorang yang lain dan tidak
selalu sejalan dengan kegaiban tuah keris itu sendiri. Apalagi,
menurut penilaian Penulis, seringkali gambar pamor keris yang muncul
tidak direncanakan terlebih dahulu oleh sang empu, sehingga tidak
dapat dijadikan patokan dalam menilai tuah sebuah keris, kecuali
gambar pamor susulan, yang disisipkan atau ditatah pada badan atau
ganja keris, yang sengaja dibuat oleh sang empu setelah logam kerisnya
selesai ditempa.

Pembuatan keris bervariasi dari satu empu ke empu lainnya, tetapi
terdapat proses yang mirip, yaitu bilah besi sebagai bahan dasar keris
dipanaskan hingga berpijar, lalu ditempa berulang-ulang untuk membuang
kotoran logam. Setelah bersih dan matang, bilah besi dilipat seperti
huruf U untuk disisipkan bahan pamor di dalamnya. Selanjutnya lipatan
itu kembali dipanaskan dan ditempa berulang-ulang. Demikianlah logam
itu dipanaskan, dilipat dan ditempa kembali berulang-ulang, sehingga
gambar pamor yang muncul dari proses penempaan logam keris seringkali
terjadi dengan sendirinya diluar rencana sang empu.

Kami tidak banyak memiliki pengetahuan teknis mengenai masing-masing
nama dapur dan pamor keris, sehingga tulisan ini tidak ditujukan untuk
membahas itu.

Pada jaman sekarang pun banyak dibuat keris-keris baru yang bentuk
dapur dan pamornya seringkali tidak sesuai dengan pakem keris yang
berlaku. Keris-keris itu adalah hasil kreasi seni perkerisan pada
jaman sekarang yang sering disebut sebagai keris kamardikan, keris
jaman kemerdekaan. Tulisan ini juga tidak membahas tentang keris-keris
baru tersebut.

Mengenai bentuk-bentuk fisik keris, bentuk dapur dan pamor keris, dsb,
sebenarnya Penulis tidak banyak mendalaminya, karena seringkali bentuk
fisik keris itu bukanlah asli kreasi sang empu keris, kebanyakan
adalah bentuk pesanan dari si calon pemilik keris, sehingga seringkali
bentuk fisik kerisnya tidak sejalan dengan perwatakan asli gaib
kerisnya, walaupun tidak banyak manusia yang menyadarinya (baca juga
tulisan berjudul Keris Lurus dan Keris Luk). Karena itu seringkali
Penulis terpaksa harus melihat dulu satu per satu keris-keris tersebut
untuk lebih dapat mengetahui sisi kegaiban dan perwatakan kerisnya.
Lagipula kondisi kegaiban dan tuah sebuah keris pada masa sekarang
mungkin tidak lagi sama persis seperti ketika pertama keris itu
dibuat.

Secara umum, keris-keris dengan dapur dan pamor yang sama memang sifat
tuahnya sejenis, karena para empu pembuatnya juga mengikuti norma
pakem / keseragaman kebatinan perkerisan. Tetapi selain tuahnya, ada
sisi lain yang juga harus diperhatikan, yaitu karakter gaib keris.
Walaupun keris-keris yang bentuk dapur dan pamornya sejenis biasanya
bentuk tuahnya juga sejenis, tetapi karakter gaibnya tidak persis
sama, misalnya pada keris-keris yang bentuk dapur dan pamornya sama,
ada yang karakter energinya halus, ada juga yang tajam, ada yang hawa
auranya halus dan teduh, ada juga yang keras dan panas, sehingga
keris-keris yang sejenis dapur dan pamornya itu pengaruhnya pada
setiap orang tidak selalu sama.

Contohnya adalah keris-keris yang karakternya keras dan sifat
energinya tajam, biasanya sangat baik untuk kesaktian dan penjagaan
gaib, tetapi sifat energi tajamnya itu berlawanan dengan urusan
kerejekian. Begitu juga dengan yang karakternya keras dan panas,
biasanya cukup baik untuk fungsi kewibawaan dan kekuasaan. Kalau
pemilik keris-keris itu seorang bos besar / pemilik usaha / kepala
kantor, mungkin tidak masalah. Tapi kalau pemiliknya seorang pedagang,
petani atau karyawan biasa, bisa jadi masalah.

Keris-keris yang berkarakter keras dan panas juga dapat menjadi
masalah lain bagi pemiliknya. Ketika masih berusia muda, penyatuan
karakter keris yang keras dan panas akan menambah semangat dan
kekerasan watak, tetapi ketika sudah berusia tua, seseorang akan mudah
sakit-sakitan karena kondisi fisiknya tidak dapat mengimbangi energi
panas kerisnya, kecuali ia memiliki kekuatan kebatinan yang tinggi
yang bisa mengimbangi panas aura energi kerisnya. Aura panas keris
juga dapat berpengaruh pada anggota keluarga yang tubuhnya atau
psikologisnya sensitif, dan dapat juga membuat suasana rumah menjadi
tidak nyaman, memudahkan terjadinya pertengkaran.
Tuah dari masing-masing keris mungkin bisa diketahui dari bentuk dapur
dan pamor keris, karena masing-masing empu keris juga mengikuti pakem
kebatinan perkerisan yang seragam, tetapi tentang karakter gaib keris
lebih banyak diketahui dengan rasa, secara kebatinan, tidak ditentukan
oleh fisik keris. Menayuh dengan model ayunan / pendulum cukup baik
untuk menanyakan tentang sifat karakter gaib keris dan pengaruhnya
pada pemiliknya.
KHODAM TUAH KERIS 4.5 5 mantra cinta sakti  KHODAM TUAH KERIS Keris sengaja dibuat oleh empunya dengan kegaiban di dalamnya, dibuat khusus sesuai karakteristik kehidupan si pemesan,...


Back to top